“DZIKIR yang kita amalkan dapat menyembuhkan penyakit yang oleh medis dinyatakan tidak ada obatnya/penawarnya. Dengan DZIKIR ini penderita AIDS saja sembuh. Hal penting diperhatikan, ‘DZIKIR-NA ULAH NGAMBANG, SING NANCEP SIGA PANGGAL’ (*”
–Hadrotu Syeikh Abdul Qoodir fi Hadza Zaman Abah Aos Ra Qs–
Salam, al Khoolish
#DZIKIRAhliSilsilah19
#DZIKIRYangDiturunkanDariLangit
#DZIKIRnyaNabiMuhammadSAW
#DZIKIRnyaMerasukMenjiwaMeragaSukma
#DZIKIRnyaMembalutKulitDagingTulangSum2
*) Terjemah bebas-nya:
Ketika ber-DZIKIR ingatan-pikiran jangan melayang kemana-mana; suara, nada, dan geraknya jangan mengambang. Sebaliknya ingatan-pikiran harus fokus, penuh konsentasi: suara, nada, dan gerak DZIKIRnya menghujam, menancap kuat seperti gasing yang dimainkan. DZIKIR JAHAR-nya harus ada DZIKIR KHOFI-nya. Saat DZIKIR berjamaah: kompak, menggema, dan derapnya seperti pasukan Paskibra berbaris.