• Home
  • Artikel
    • Tentang Manaqib
    • Tentang Sholat
    • Tentang Adab dan Akhlak
    • Tentang Dzikir
  • About
  • Contact
  • Video
    • Abah Aos
    • Abah Jagat
  • Gallery
Menu
  • Home
  • Artikel
    • Tentang Manaqib
    • Tentang Sholat
    • Tentang Adab dan Akhlak
    • Tentang Dzikir
  • About
  • Contact
  • Video
    • Abah Aos
    • Abah Jagat
  • Gallery

Mainstreaming EYD ‘Alloh’, bukan ‘Allah’

admin by admin
09/28/2015
in News, Tak Berkategori
0
0
SHARES
116
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Selama bertahun-tahun dibangun digunakan, nama lajur tol itu adalah Jakarta-Cikampek. Publik menerima itu tanpa ada yang protes. Sampai akhirnya terjadi pembangunan lajur tol sambungan yang menembuskan sampai ke Cirebon. Tibalah saat pemberian nama lajur. Pemerintah tanpa merasa ada yang salah  meneruskan namanya: Cikampek-Palimanan disingkat Cipali.

Namun sebelum akhirnya dikukuhkan, Bupati yang punya wilayah tempat keluar masuk-tol, Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi, meluncurkan Nota Protes dan keberatan kepada pemerintah pusat atas kesalahan yang berulang sekali sekaligus meminta koreksi atas kesalahan yang sudah bertahun lamanya. Bahwa Pemerintah daerah kabupaten Purwakarta meminta agar penamaan lajur yang pertama Jakarta-Cikampek menjadi Jakarta-Cikopo. Dan untuk yang  baru disebut Cikopo-Palimanan. Mengapa demikian?
Fakta sesungguhnya, exit tol itu berada di wilayah kecamatan Cikopo, Kabupaten Purwakarta. Bukan di Cikampek, yang terletak di Kabupaten Karawang. Pemerintah pusat akhirnya menerima. Media pun mengamini perubahan ini. Sekarang publik pun terbiasa dan mengenal nama kecamatan yang terhapus dalam peta sejarah per-tol-an di Indonesia. 
Pelajaran yang bisa diambil ialah, seringkali publik tidak ngeuh dengan detil apalagi ternyata sesuatu yang salah. Publik menganggap baik-baik saja dan menganggap semua sebagai kebenaran. Hanya perlu seorang yang ngeuh, peduli, dan mau melakukan ikhtiar perubahan. Dan ternyata bisa berubah.
Alloh dengan “O” bukan dengan A
Umat Islam di Indonesia terlelap dengan buaian fakta penulisan dan ejaan asma Tuhannya dengan ALLAH. Penulisan seperti ini berlangsung berpuluh-puluh tahun dan entah dimulai sejak kapan. Semuanya tersihir dan kompak menuliskannya seperti itu. Tidak ada yang pernah berdiri tegak dan mengambil sikap resmi ditujukan kepada lembaga otoritas bahasa agar mengubah penulisan sesuai penyebutan.
Kalau pun ada yang melakukannya, karena sikap pribadi dan dituangkan dalam karya yang dikonsumsi secara terbatas. Keistiqomahan seperti ini misalnya ditunjukkan oleh Syeikh Muhammad Abdul Gaos SM Al-Qoodiri An-Naqsyabandi dalam setiap tulisan dan buku-buku karya intelektual beliau: menulis Alloh dengan O bukan dengan A. Di beberapa kesempatan beliau selalu konsisten mengingatkan dan mengajarkan betapa mendasarnya prinsip penulisan Alloh dengan Alloh.
Kita ingin gerakan mengubah penulisan sesuai penyebutan untuk asma Alloh ini terjadi secara resmi dan berlaku secara nasional. Pemangku otoritas sepakat dengan keputusan ini dan konsekuensinya memerintahkan kepada seluruh lembaga penerbitan naskah kenegaraan, pemerintahan, para penerbit pemerintah maupun swasta, kepada para editor, redaktur, penulis, dan jurnalis untuk mulai menulis Alloh dengan ‘o’ bukan dengan ‘a’. 
Ini juga soal konsistensi: pernahkah ada dai’, kyai’, ustadz, santri, atau muslim siapa saja yang ketika menyebut asma yang satu ini dengan bunyi dan penyebutan ALLAH? Tidak ada kan, kecuali para pejabat berlatar kejawen dan sok relijus dan biar keliatan keren menyebut nama Tuhan yang agung dengan kata ALLAH. Semua justru menyebut asma ALLOH dengan ALLOH. Tapi masalahnya, kenapa menyebut asma dengan O tapi ketika menulisnya dengan A?
Dalam siyaqulnkalam bahasa Arab, asma ALLOH bulat dengan O kecuali saat kalimah sebelumnya kasroh seperti BISMILLAH. Tapi ketika nama itu ditulis dalam ketunggalan maka wajib menulisnya sesuai dengan siyaqulkalam Arab aslinya yakni dengan Alloh. Ini sekaligus untuk mengistiqomahkan penulisan dengan penyebutan.
Kalau kita tidak berani mengubah penulisan, beranikah kita mengubah penyebutannya? Dengan cara mengikuti cara penulisannya selama ini? 
Jawabannya pasti tidak mau! Kalau begitu sudikah mendukung Gerakan Nasional mengubah penulisan kata ALLAH dengan ALLOH. Mulailah dengan diri kita melalui tulisan-tulisan yang sering kita lakukan saat updates status Facebook, Tweetter, BBM, WhatsAp, menulis email, sms dan lain-lain. Ingatkankah teman, sahabat, kolega, atau siapa saja yang masih menulis salah dan kini, sekali lagi, saatnya menulis penyebutan ALLOH dengan ALLOH dan bukan ALLAH.
Akhirnya, semoga Alloh meridhoi gerakan ini dan semoga kita terhindar dari kategori menyerupai kaum (tasyabaha biaqoumin) yang selalu memilih penulisan ALLAH sama dengan penyebutannya. Naudzubillahimindzalik. 
Salam dari Kanzul ‘Arsy,
Abah Jagat
+1
0

Share this:

  • Tweet
  • Telegram
  • WhatsApp

Related

Related posts:

Iedul Qurban: Perjuangan Cinta Sejati & Hakikat Kemanusiaan Tragedi Mina‎ dan Mallmanagement Haji Tragedi Mina dan Sikap Kita Ini yang Diajarkan Alloh kepada Adam

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe

Related Posts

Ciri-ciri Murid sampai di Maqom Istiqomah
News

Ciri-ciri Murid sampai di Maqom Istiqomah

10/06/2020
News

Ini Dia Rajanya Raja Dosa

09/29/2020
News

Ini Dia Syarat Suami Boleh Poligami

09/28/2020
News

Tanda-tanda Kiamat dalam Kehidupan Rumah Tangga

09/27/2020
News

Tips Agar Hidup Berlimpah Barokah dan Karomah

09/24/2020
News

Kenapa Setelah Ceramah Dilarang Langsung Tidur

09/18/2020
No Result
View All Result

abahjagat21

Morning all... #cintasejati Morning all...

#cintasejati
Hakekat keikhwanan itu saling cinta. #cintasejati Hakekat keikhwanan itu saling cinta.

#cintasejati #ikhwan
Morning all.. #rumuscinta #ingat #cintamulia Morning all..

#rumuscinta #ingat #cintamulia
Mornin all... #truelove Mornin all...

#truelove
Morning all. Wish you a happy and blessed Tuesday. Morning all. Wish you a happy and blessed Tuesday. #rahasia #hiduptenang #hidupsenang
Ciri hatinya baik, ya baik hati. #orangbaik #hidu Ciri hatinya baik, ya baik hati.

#orangbaik #hidupnyabaik
Good afternoon all. #cinta #harapan @cakiminow @l Good afternoon all. #cinta #harapan 
@cakiminow @lukmanology
Morning everyone! I like Monday #hatiyangbersih #h Morning everyone! I like Monday #hatiyangbersih #hatisuci
Tips bahagia. #bahagiaitusederhana Tips bahagia. 

#bahagiaitusederhana
Wish you a happy and blessed Sunday. @budirahmanha Wish you a happy and blessed Sunday. @budirahmanhakim21
Good night all... #sweetdream Good night all...

#sweetdream
Ingin dicinta, mencintalah. Untuk jadi pecinta, be Ingin dicinta, mencintalah. Untuk jadi pecinta, berdzikirlah yang banyak. @budirahmanhakim21
Have a nice weekend! #cintabuta #bahaya #biasaaja Have a nice weekend!

#cintabuta #bahaya #biasaaja
Tentang jatuh cinta #jatuhcinta #setiaphari #canti Tentang jatuh cinta #jatuhcinta #setiaphari #cantikhati 

Follow tiktok Abah ya @abahjagat21
Pecinta Kesucian Jiwa #tenang #senang Pecinta Kesucian Jiwa #tenang  #senang
Bagi Pecinta Kesucian Jiwa... Kematian bukan untuk Bagi Pecinta Kesucian Jiwa...
Kematian bukan untuk diratapi tapi disyukuri. Kematian bukan musibah tapi berkah. Kematian bukan akhir tapi awal kehidupan. Kematian bukan untuk ditakuti tapi untuk dirindukan.
Kematian bukan penghabisan tapi panen raya kebaikan. Kematian bukan ketidakpastian tapi kepastian yang mesti dipersiapkan. Kematian bukan perpisahan tapi awal pertemuan untuk kebersamaan. Kematian bukan untuk dihindari tapi untuk dihadapi dengan senyuman penuh persiapan. Kematian bukan ... dan seteruanya.. Salam, @budirahmanhakim21
R.I.P. al faatihah. Aamiin🥰😇 R.I.P. al faatihah. Aamiin🥰😇
Cinta #cintasejati Cinta

#cintasejati
Ziyarah ke makam itu, utamanya makam para Aulia AL Ziyarah ke makam itu, utamanya makam para Aulia ALLOH, sejatinya bukan hanya untuk mengingat kematian [ذكرالموت] tapi juga untuk mengingat tentang kehidupan dan bagaimana agar tetap hidup setelah kematian. Ya, kematian itu sesungguhnya hanya pintu gerbang menuju alam kehidupan yang hakiki, yang kekal dan abadi. Jangan takut mati, sebaliknya, mesti cinta & merindukan kematian. Mengapa? Karena kematian adalah awal kehidupan bagi manusia-manusia pilihan-NYA. Semua manusia ketika mati ya mati kecuali mereka yang semasa dan ujung hidupnya di jalan ALLOH: mereka hidup di sisi-NYA, berdasarkan Qs Al Baqoroh 154. Para kekasih ALLOH, para Ulama, dan orang-orang sholeh --apapun profesinya-- adalah orang-orang yang semasa hidup dan ujung kehidupannya slalu bermujahadah fi sabilillah, mereka adalah para mujahid sekaligus syuhada di medan jihad akbar: melawan dan menundukkan hawa nafsu [ جهاد الاكبر هو جهادالنفس]. Mereka tidak mati tapi hidup, karenanya, saat berziyarah ke makam mereka mohon dijaga tatakrama seperti laiknya beranjangsana: haturkan salam lalu hadiahkan sekeranjang do'a di hadapan orang-orang yang dimuliakan ALLOH, dengan berkah dan karomah mereka. Intinya, kita sedang bersilaturhim [صلةالروح الا رواح]: hormat dan hidmatlah sepanjang ziyarah di tanah peristirahatan terakhirnya. Salam, @budirahmanhakim21
Kita sering merasa tidak enak badan, juga kita ser Kita sering merasa tidak enak badan, juga kita sering tidak enak hati.Tidak enak badan dan tidak enak hati itu dipastikan karena kita, disadari atau tidak, telah memasukkan sesuatu yang tidak dikehendaki badan; kita melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki --tidak sesuai dengan-- hati (nurani). Tidak enak badan dan tidak enak hati juga disebabkan karena kita, disadari atau tidak, memasukkan sesuatu tidak sesuai proporsinya --baik karena proporsinya kelebihan atau kekurangan. Tidak enak badan tidak enak hati itu ibarat hidangan masakan. Masakan terasa tidak enak itu pasti karena salah resep, atau, karena ada satu atau dua jenis bumbu masak yang dimasukkan tidak sesuai petunjuk proporsi resep masakan --baik karena porsinya kelebihan atau kekurangan. Contoh sederhananya: kebanyakan garam, keasinan; kebanyakan gula, kemanisan; kebanyakan cabai, kepedesan. Kurang bumbu, hambar; kurang air, kering; kurang api, mentah; kelamaan masak, gosong. Badan dan hati itu sering tidak enak, sekali lagi, dipastikan karena ada yang salah, ada yang tidak seharusnya masuk ke dalam tubuh dan atau hati. Sesuatu yang salah dan tidak seharusnya masuk ke badan itu, misalnya, bila terus dipaksa masuk akan merusak fungsi organ-organ di dalamnya. Kebanyakan mengkonsumsi gula akan merusak organ pankreas, karena overload, tidak bisa menjalankan fungsinya, muncullah penyakit gula. Dan masih banyak lagi. Ucapan, tindakan dan perbuatan yang salah dan tidak sesuai hati (nurani), bila terus dipaksakan, akan merusak fungsi spiritual hati, sebagai sumber cahaya yang menerangi, menuntun kita ke jalan yang benar. Hati yang rusak, karena sering tidak mendengar (kata) hati, membuat kita tuli, keras hati, dan hidup tak punya hati (nurani). Hati yang rusak hatinya menghitam, mengeras seperti batu bahkan lebih keras. Hati demikian tidak bisa mendengar suara hatinya, kata, perbuatan dan tindakanya keji. Naudzubillahi min dzalik. Salam, @budirahmanhakim21
Load More... Follow on Instagram

Copyright by IT Team JAGAT ‘ARSY
Website Team abahjagat.com:
Saiful Bahri – Web Design & Developer
[saiful@jagatarsy.sch.id | 087785411066 | WA only]
Dzaky Muhammad Fatih – Editor & Content Updates
[dzakyfatih@jagatarsy.sch.id | 0813-1853-8165 | WA only]

  • Home
  • Artikel
    • Tentang Manaqib
    • Tentang Sholat
    • Tentang Adab dan Akhlak
    • Tentang Dzikir
  • About
  • Contact
  • Video
    • Abah Aos
    • Abah Jagat
  • Gallery
Home
Uploud
Contact Us
Menu