Buroq itu, tunggangan Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam saat Isro Mi’roj, bukan ‘Ibu-ibu pakai rok’. Buroq itu bentuk jama’ dari ‘barqun’, artinya, kilat, cepat, secepat kilat. Kecepatannya melampaui kecepatan kuda, kecepatan suara, dan atau kecepatan cahaya. Kecepatan di atas kecepatan. Lebih cepat dari kata cepat. Tunggangan kita ber-Isro Mi’roj adalah Dzikir. Dzikir itu inget, di mana inget, sampai kepada yang diinget. Ketika inget ALLOH, diinget ALLOH. Inget ALLOH, sampai kepada-Nya.
–Hadrotusyeikh Ahmad Shohibul Wafa fihadzazzaman Abah Aos Ra Qs–
Salam, al-Khoolish